Kutahui (Ni) Salah..

Jarang mendengarkan lagu karena liriknya, apalagi penyanyinya. Selama ini suka lagu ya karena melodinya. Jadi jarang sekali bisa menghafal lagu dari awal sampai belakang. But hari ini, karena nganggur seharian, aku pun iseng mencermati lagu Sherina berjudul “pergilah kau” yang sedang diputar di sebuah stasiun radio. Secara melodi, lagu ini memang enak didengarkan. Tapi begitu kucermati liriknya, langsung nyengir deh..

Kok gitu..? Coba simak liriknya ya..

“Pergilah kau.. Pergi dari hidupku.. Bawalah semua rasa bersalahmu.. Pergilah kau.. Pergi dari hidupku.. Bawalah rahasiamu yang tak ingin kutahui..”

Apa yang membuatku nyengir.. ? Tuhh lihat saja kata terakhirnya. Kutahui.. apa artinya ? Kalau kutahu, aku paham. Kuketahui juga paham. Tapi kalo tiba-tiba kata tahu mendapat akhiran i kira-kira artinya jadi apa ya.. Seumur-umur, baru sekali ini ketemu kata kutahui ini.  Sempat terpikir, jangan-jangan itu bahasa Melayu Malaysia. Tapi masa si.. Kan Sherina orang Indonesia.. !

Hmm, jangan-jangan ini pola umum lagu Indonesia sekarang ya.. Memunculkan imbuhan (akhiran, awalan) hanya agar liriknya pas dengan nadanya dan enak didengar. Hadowwwhhh..

Karena penasaran, aku pun kembali mencermati lagu berikutnya yang diputar di radio. Kebetulan, yang sedang diputar adalah lagu BCL yang berjudul “kecewa”. Dan aku pun jadi kecewa, karena hal yang sama juga kutemukan dalam liriknya.

Silakan disimak lirik berikut ini,

“Kuingin marah.. melampiaskan.. tapi kuhanyalah sendiri disini..”

Apa yang ganjil dari lirik itu. Menurutku, semua akan tepat, jika dituliskan kuhanya.. tanpa disertai akhiran- lah di sini.. Lalu kenapa tiba-tiba ‘lah’ muncul..? Lagi-lagi mungkin jawabannya adalah buat ngepasin nadanya.

Walah, kalau begini ngenes juga ya.. Bahasa yang mempersatukan kita sejak 1928 ini digempur sampai babak belur oleh penuturnya. Dirusak tanpa arti hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Seorang teman tiba-tiba menyenggol, “Halah, namanya juga hiburan. Biarin dah, merusak kaedah yang baku. Yang penting asik, enak, dan menghibur.. Lagian emang bahasa yang kamu gunakan gimana Wi.. bukannya ancur juga..? ” Aku pun nyengir, “Hehehe, iya sih, untungnya aku bukan selebritis yang dijadikan konsumsi publik dan dijadikan role model olehpenggemarku ya.. Coba kalau..” Senyum kuda nyengir masih menghiasi bibirku yang mulai menerawang membayangkan jadi artis. “Ya deh, mulai sekarang berusaha sebisa mungkin untuk tidak menulis ancur di blog ini..” janjiku untuk menenangkan temanku itu. Hehehe

*keprihatinan di bulan Oktober. Bulan di mana bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan, 82 tahun yang lalu..

Satu komentar di “Kutahui (Ni) Salah..

  1. Hahaha… berkali-kali gugling, ada nggak orang yang bahas soal kekeliruan lirik di lagu itu? Eh ternyata ada leganya… soalnya jadi merinding dengernya. Walaupun kata orang-orang, “biarin aja, sih, namanya juga lagu”. Tapi tetap aja hehehe,…

Tinggalkan Balasan ke Rie Batalkan balasan